Cara Memadukan Furnitur Modern dan Antik
Interior yang paling layak huni adalah interior yang tidak bisa disematkan pada era atau dekade tertentu, namun mengintegrasikan unsur-unsur dari sejarah desain rumah. Keinginan untuk memadukan gaya lama dan baru dapat dipicu oleh arsitektur (atau ketiadaan) rumah Anda, pusaka, atau kesukaan toko barang bekas. Berikut beberapa tip yang akan membantu Anda memadukan furnitur lama dan baru untuk menciptakan interior berlapis yang melampaui waktu.
Temukan Keseimbangan yang Tepat
“Dalam hal memadukan barang antik dengan barang modern, hampir semua hal bisa dilakukan,” kata desainer interior Erin Williamson dari Erin Williamson Design. “Rumah harus menjadi kumpulan hal-hal yang Anda sukai dan anggap bermakna, bukan katalog furnitur yang terkoordinasi. Meskipun demikian, hal ini membantu menyebarkan patina ke seluruh ruangan sehingga penjajaran antara yang lama dan yang baru terasa segar dan mengejutkan, bukannya buruk.”
Williamson menekankan pentingnya mempertimbangkan skala saat menempatkan furnitur. “Terutama barang antik,” katanya, “karena dibuat agar sesuai dengan ruangan dan gaya hidup yang berbeda. Banyak potongan kayu berwarna gelap dan berat tidak dapat mengapung dengan nyaman dan paling nyaman diletakkan di atau dekat dinding. Sebaliknya, barang yang sangat ringan dan berkaki panjang sebaiknya diletakkan di samping barang yang lebih bermassa agar ruangan tidak terasa gelisah dan tidak nyaman. Keseimbangan proporsi di seluruh ruang menawarkan banyak kelonggaran untuk tampil liar dengan cetakan, warna, penyelesaian akhir, dan gaya.”
Bentuk Versus Fungsi
Saat mempertimbangkan apakah akan mempertahankan atau mengintegrasikan karya lama ke dalam desain modern, penting untuk memikirkan bentuk dan fungsinya. Barang antik sering kali menampilkan pengerjaan halus yang sulit didapat saat ini dan menampilkan ukiran kayu yang rumit, tatakan, atau hiasan dekoratif yang tidak akan Anda temukan di furnitur modern biasa. (Satu pengecualian untuk hal ini adalah furnitur bergaya Shaker, yang telah menggunakan garis-garis bersih yang sama selama berabad-abad dan masih terlihat terkini bahkan di interior modern paling minimalis sekalipun. )
Bagi desainer interior Lisa Gilmore dari Lisa Gilmore Design, keberhasilan memadukan gaya modern dan antik adalah “bermain dengan garis Anda, memastikan Anda memiliki perpaduan yang sehat antara garis ramping dan lekuk tubuh.” Gilmore mengatakan dia memadukan lapisan logam “untuk memberikan desain kaki” dan menjaganya agar tidak terlihat kuno.
Gunakan kembali dan Perbaiki
Meskipun tidak ada yang mengalahkan kekayaan patina barang antik atau vintage berkualitas dalam hal estetika dan nilai, kenyataannya tidak semua barang antik berharga atau perlu dilestarikan dalam keadaan aslinya. Jika Anda mewarisi meja makan tua milik kakek-nenek Anda, menemukan rangka tempat tidur antik di pasar loak, atau menemukan lemari barang bekas dengan tulang yang bagus namun sudah kuno, mundurlah sejenak dan bayangkan bagaimana meja itu akan terlihat jika dilucuti hingga ke tulangnya, disempurnakan, atau diubah dengan lapisan cat baru.
“Pelapis baru dapat memberikan kesan modern pada barang antik tanpa mengorbankan pesona vintage,” kata Williamson. “Jika Anda menyukai suatu cetakan, pertimbangkan bentuk karya tersebut dan putuskan apakah akan bermain dengan atau melawan bentuknya. Garis-garis pada sofa melengkung akan menonjolkan bentuknya, sementara motif bunga pada kursi dengan sandaran lurus mungkin menambah kelembutan.” Williamson mencatat bahwa merupakan ide bagus untuk menyegarkan pegas dan batting. “Bahan baru bisa sangat membantu dalam menambah kenyamanan kontemporer,” katanya.
Menyatukan dengan Warna
Salah satu tantangan dalam memadukan karya lama dan baru adalah mencari cara untuk membuat perpaduan periode dan gaya bekerja sama sambil mempertahankan rasa kohesi secara keseluruhan. Bahkan interior paling eklektik pun membutuhkan keseimbangan dan harmoni. Meskipun memadukan lapisan akhir kayu dan logam merupakan seni tersendiri, terkadang cara termudah untuk memadukan elemen berbeda adalah dengan menyatukannya menggunakan palet warna yang sama. Jika Anda penggemar interior shabby chic, Anda dapat menciptakan koherensi dengan mengecat barang bekas di toko barang bekas seperti meja samping tempat tidur, kursi ruang makan, meja, dan meja rias dengan warna putih krem, dan menambahkan kursi berlengan dan sofa empuk berwarna putih. Ini akan memudahkan untuk mengawinkan gaya dan periode dengan tetap fokus pada bentuk.
Potongan Pernyataan
Jika Anda ingin menciptakan dampak maksimal di ruangan modern dengan barang antik, tampil berani dengan barang pernyataan berskala besar seperti lemari antik, sandaran kepala bergaya Barok atau Art Deco, atau meja pertanian vintage yang besar. Jadikan barang-barang ini fungsional dan sesuai untuk gaya hidup modern dengan mengecat, memoles ulang, memperbarui interior, atau menambahkan kain pelapis pada rangka tempat tidur atau kursi berlengan antik untuk menghadirkan rasa nyaman modern. Strategi ini bekerja dengan baik terutama di ruang netral yang membutuhkan titik fokus atau kesan drama yang dicapai dengan memperkenalkan kontras dan penjajaran. Formula yang sama dapat digunakan untuk dekorasi berskala besar, seperti cermin raksasa berlapis emas Prancis atau permadani antik berukuran besar untuk memperkuat ruang tamu kontemporer.
Potongan Aksen
Tidak semua orang memiliki selera atau anggaran untuk menciptakan drama berskala besar dengan titik fokus antik yang heboh. Jika Anda menyukai barang antik tetapi merasa terintimidasi dengan membeli furnitur antik, mulailah dengan perabot kecil seperti meja ujung dan bangku kayu, atau barang dekoratif seperti cermin antik berlapis emas Prancis, perlengkapan pencahayaan, dan permadani. “Bagi saya, permadani antik/vintage yang sangat besar akan langsung menentukan suasananya,” kata Gilmore, “dan Anda bisa bersenang-senang menambahkan dan melapisinya.”
Any questions please feel free to ask me through Andrew@sinotxj.com
Waktu posting: 31 Oktober 2022